Islam dan Globalisasi
A. Pendahuluan
Perubahan arus globalisasi bagi umat Islam dibagi menjadi dua perspektif model.
Pertama umat yang menentang keras perubahan baik pemikiran ataupun IPTEKS. Kedua,
pandangan umat yang menerima setiap perubahan Timur-Barat tanpa adanya seleksi.
Kedua pandangan tersebut saling membenarkan apa yang mereka yakini sebagai
pandangan yang benar sehingga sering menimbulkan dua arah pemikiran dan ilmplikasi
yang berbeda. Sedangkan pandangan tengah dan fleksibel tidak menentang atau menerima
arus globalisasi secara mutlak akan tetapi menerima, menyeleksi, dan menyesuaikan
dengan identitas serta pola yang telah ada, karena pada kenyatannya tidak semua yang ada
pada arus globalisasi buruk atau baik seluruhnya sehingga ada yang baik dan ada pula yang
buruk.
Globalisasi mempunyai dampak positif dan negative tergantung bagaimana kita
sebagai umat islam menyeleksinya. Salah satu dampak negative globalisasi adalah
mengikisnya identitas budaya tertentu yang tidak mampu bertahan dan menyesuaikan
dengan interaksi budaya yang berbeda. Namun dengan ditolaknya globalisasi maka
kebudayaan akan menjadi statis. Masyarakat tidak akan mampu menyelengarakan
perubahan di tengah masyarakat dan tentu tidak akan sanggup menghadapi arus perubahan
yang datang dengan interaksi global sehingga tidak mampu berekembang dan
meningkatkan kualitas. Allah Swt. berfirman:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan mereka sendiri (Q.S. Ar-Ra’d, 13:11).
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa supaya kamu saling mengenal (Q.S.
Al-Hujurat, 49: 13).
Ajaran Islam diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di mana pun berada
sehingga globalisasi harus dipandang sebagai jalan mengenal dan saling berinteraksi secara
positif.
Perubahan arus globalisasi bagi umat Islam dibagi menjadi dua perspektif model.
Pertama umat yang menentang keras perubahan baik pemikiran ataupun IPTEKS. Kedua,
pandangan umat yang menerima setiap perubahan Timur-Barat tanpa adanya seleksi.
Kedua pandangan tersebut saling membenarkan apa yang mereka yakini sebagai
pandangan yang benar sehingga sering menimbulkan dua arah pemikiran dan ilmplikasi
yang berbeda. Sedangkan pandangan tengah dan fleksibel tidak menentang atau menerima
arus globalisasi secara mutlak akan tetapi menerima, menyeleksi, dan menyesuaikan
dengan identitas serta pola yang telah ada, karena pada kenyatannya tidak semua yang ada
pada arus globalisasi buruk atau baik seluruhnya sehingga ada yang baik dan ada pula yang
buruk.
Globalisasi mempunyai dampak positif dan negative tergantung bagaimana kita
sebagai umat islam menyeleksinya. Salah satu dampak negative globalisasi adalah
mengikisnya identitas budaya tertentu yang tidak mampu bertahan dan menyesuaikan
dengan interaksi budaya yang berbeda. Namun dengan ditolaknya globalisasi maka
kebudayaan akan menjadi statis. Masyarakat tidak akan mampu menyelengarakan
perubahan di tengah masyarakat dan tentu tidak akan sanggup menghadapi arus perubahan
yang datang dengan interaksi global sehingga tidak mampu berekembang dan
meningkatkan kualitas. Allah Swt. berfirman:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan mereka sendiri (Q.S. Ar-Ra’d, 13:11).
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa supaya kamu saling mengenal (Q.S.
Al-Hujurat, 49: 13).
Ajaran Islam diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di mana pun berada
sehingga globalisasi harus dipandang sebagai jalan mengenal dan saling berinteraksi secara
positif.
Comments
Post a Comment